Yogyakarta – Dalam rangka menyatukan tujuan yang sama, LAZ MKU mengundang ULAZ MKU seluruh Indonesia hadiri acara rapat kerja nasional 2024 yang bertempat di Hotel Indoluxe Yogyakarta. Acara ini berlangsung selama dua hari yaitu pada tanggal 23-24 Januari 2024.
Hadir dalam acara ini Prof. Dr. Waryono AG, M.Ag, selaku Direktur Pendayagunaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai keynote speaker dan juga ketua PBMTI Dra. Mursida Rambe untuk memberikan sambutan dalam acara ini.Tak lupa juga hadir seluruh jajaran pengurus Yayasan Membangun Keluarga Utama, Muhammad Ridwan S.pd., Burhan Nasrudin L. dan Kartiko Adi W.
Dalam sambutannya, Bapak Waryono mengatakan, Lembaga Amil Zakat ini sekarang sudah banyak yang terdaftar, namun baru kali ini menemukan Lembaga Amil Zakat yang misi nya adalah membangun keluarga. Di sampaikan pula, bahwa misi ini sangat bagus, karena LAZ MKU sangat berperan aktif khususnya dalam penguatan ekonomi keluarga.
Disinggung juga oleh beliau, bahwa lembaga amil zakat jangan lupa untuk terus mendakwahkan tentang zakat melalui BMT, agar para dhuafa’ bisa naik level menjadi muzakki. Dalam hal ini BMT sangat bisa untuk mencapai tujuan ini dikarenakan mereka adalah orang yang memerlukan dana, untuk hal itu BMT bisa menjadi solusi untuk mereka.
“Zakat adalah rukun islam dan ibadah yang paling ditinggalkan oleh kebanyakan umat islam, dibandingkan dengan ibadah umrah, zakat paling sedikit peminatnya. Oleh karena itu peran BMT dalam mendakwahkan bahwa zakat itu adalah kewajiban sangat dialu-alukan” imbuhnya lagi.
Dalam sambutan oleh Ketua Yayasan Membangun Keluarga Utama, Muhammad Ridwan S. Pd., mengatakan bahwa Baitul Maal kedepan adalah the next leader dari Perhimpunan BMT Indonesia dan bentuk dari “ahsanu amala”, beliau sangat mendukung adanya acara ini, sebagai bentuk apresiasi dari Baitul Maal untuk Perhimpunan BMT yaitu adalah wakaf bangunan GRHA PBMTI oleh seluruh BMT yang tergabung dalam Perhimpunan BMT se-Indonesia.
Ketua PBMTI, Dra. Mursida Rambe dalam sambutannya mengatakan,“walaupun biasanya Baitul Maal itu dipandang sebelah mata, tapi kita harus yakin bahwa pekerjaan sebagai Amil itu adalah mulia. Satu-satunya pekerjaan yang termaktub dalam Al-Qur’an yaitu sebagai Amil, dan saya harap bapak ibu yang berada di Baitul Maal tidak berkecil hati dan selalu optimis bahwa kedepan Baitul Maal wat Tamwil bisa terus exis walau sudah berganti generasi, BMT adalah Baitul Maal dan Tamwil, dalam kalimat ini Baitul Maal lebih dahulu dibandingkan Tamwil. Jadi bahasa lainnya adalah akhirat dulu baru dunia namun tetap pada koridornya yaitu mengikuti kebijakan Negara agar tidak salah jalan”.
Tema rakernas pada kali ini adalah Sustainability Living Ecosystem yang bermaksud keberlanjutan Ekosistem Hidup. Bahwa ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja dan berdampak pada kehidupan yang semakin susah, akan tetapi dengan menyiapkan sumber ketahanan pangan dan ekosistem yang baik mulai hari ini, kita akan menuai dikemudian hari.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, LAZ MKU kali ini adakan rangkaian acara outdoor dengan sebutan “goodness tour” pada kesempatan kali ini. Goodness tour sendiri merupakan acara tambahan yaitu berkunjung ke tempat-tempat binaan ULAZ MKU cabang Yogyakarta.
Ada 3 tempat yang menjadi konsentrasi pada acara ini, pertama ialah Jogjinawi terletak di daerah Seyegan, yaitu merupakan program pemberdayaan pada petani oleh ULAZ BMT Beringharjo, kedua, Pengolahan Sampah oleh ULAZ BMT Gemi, yaitu merupakan program dalam pengolahan sampah basah hingga menjadi suatu produk yang bisa berkontribusi dalam perputaran ekonomi warga, bertempat di Banguntapan dan yang terakhir adalah Agradaya, bertempat tidak jauh dari Jogjinawi, yaitu di Seyegan, merupakan salah satu perusahaan yang fokus pada pemberdayaan ekonomi petani rempah dan bermitra langsung dengan petani rempah, dan sudah bertaraf Internasional.
Tujuan diadakannya goodness tour untuk ULAZ yang hadir agar bisa memiliki bayangan kedepan akan kemana pemberdayaan yang sudah dilakukan selama ini. Dan untuk ULAZ yang baru mau memulai, memiliki gambaran apa yang bisa dilakukan setelah mendapatkan ilmu dari ketiga tempat yang sudah dikunjungi.
Dalam kesempatan ini, diadakan pula launching Pasar MKU oleh Pengurus Yayasan MKU dan Direktur LAZ MKU kemudian dilanjutkan dengan Talkshow. Narasumber kali ini adalah Bapak Sunarno Eko Supranoto selaku Direktur BMT Al-Huda dengan judul Peluang untuk Optimalisasi Pemberdayaan UMKM anggota BMT.
Ada beberapa rangkaian acara pada keesokan harinya, antara lain Kuliah Subuh, sebagai Narasumber pada kesempatan kali ini adalah Bapak Jularso selaku pembina Yayasan Membangun Keluarga Utama. Dilanjutkan dengan Talkshow Sustainable Financial Inclusion sebagai narasumber kali ini adalah Bapak Ahmad Andi Kurniawan selaku manager Baitul Maal Tamzis dan Strategy Membuat Program Masterpiece Lembaga Filantrophy oleh Bapak Erie Sudewo.
Sebelum penutupan acara, diadakan CEO forum antara Baitul Maal dan Tamwil untuk memaparkan kembali insight yang sudah didapat ketika setelah goodness tour. Dan di penghujung acara ini ditutup oleh Pelaporan Capaian Kerja 2023 dan pengklasifikasian ULAZ berdasarkan penghimpunan oleh Direktur LAZ MKU Bapak Supriyadi Jondhy, Direktur Program dan Fundraising, Bapak Arif Yulianto dan Bapak Ibrahim Al-Hanif selaku Direktur Keuangan. Kemudian setelah itu penutupan disampaikan oleh Bapak Burhan Nasrudin L., pengambilan foto bersama dan bersurai.