

Selasa,6 Februari 2024 I 25 Rajab 1445
Klaten – Baitul Maal, atau rumah harta, adalah lembaga yang memiliki peran penting dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam konteks keuangan dan bantuan sosial. Tujuan utama Baitul Maal adalah untuk mengumpulkan dana dari berbagai sumber, seperti donasi, zakat, dan infak, dan kemudian mengalokasikannya untuk program-program yang membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dalam mengelola Baitul Maal, sebuah lembaga yang bertujuan memberikan bantuan kepada masyarakat, penting untuk merancang strategi yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Kali ini, LAZ MKU berkunjung ke ULAZ MKU BMT Safinah dalam rangka membantu menyelaraskan tujuan dan strategi setiap ULAZ MKU.
Hadir pada kesempatan ini Manajer Baitul Maal Bapak Dimas dan seluruh team Baitul Maal yang berjumlah 6 orang. Dan pihak LAZ MKU yang hadir pada kesempatan kali ini adalah Direktur program dan fundraising, Arif Yulianto untuk memberikan pengetahuan dan cara dalam menyusun strategi dasar Baitul Maal.
Salah satu cara yang berguna untuk merumuskan strategi dasar adalah dengan analisis SWOT, yang memungkinkan pengelola untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terkait dengan organisasi. Untuk mengetahui hasil analisa SWOT, perlu adanya diskusi yang intens.
Diskusi ini dimulai dari menentukan strength yaitu kekuatan, lalu weakness atau kelemahan, kemudian opportunities atau peluang dan yang terakhir threat atau ancaman. Berikut langkah-langkah dalam menyusunnya :
Pertama-tama, penting untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh Baitul Maal. Ini bisa termasuk:
Selanjutnya, perlu juga diidentifikasi kelemahan-kelemahan yang mungkin dimiliki oleh Baitul Maal:
Selanjutnya, cari peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Baitul Maal untuk meningkatkan efektivitas dan dampaknya:
Terakhir, perhatikan ancaman-ancaman yang mungkin dihadapi oleh Baitul Maal:
Menghadapi Ancaman: Penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengatasi ancaman-ancaman yang ada, seperti dengan meningkatkan pengawasan dan kontrol terhadap penggunaan dana, serta membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat untuk mengatasi persaingan dan perubahan kondisi ekonomi yang tidak terduga.